Post Date:
Jember – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) dalam ajang CNC National Essay Competition 2025 yang diselenggarakan oleh Criminal Law Student’s Association Fakultas Hukum Universitas Jember, sebagai rangkaian acara CLSA National Conference 2025. Mengangkat tema “Menegakkan Pilar Keadilan di Era Digital: Peran Hukum Pidana dalam Menjawab Tantangan Teknologi,” kompetisi tingkat nasional ini berhasil mempertemukan mahasiswa hukum terbaik dari seluruh Indonesia.
Dalam kompetisi bergengsi tersebut, tim delegasi FH UB berhasil meraih posisi Juara 1 sekaligus Best Presentation, yang diraih oleh Dwi Fitri Rahmadani Panggabean (235010101111033) dan Rizki Andi Santoso (235010100111087). Sementara itu, posisi Juara 2 diraih oleh Hafidz Choiron (24501010111149) dan Rheivaluna Habsarie Putry (245010100111164), serta Juara 3 oleh Kelvin Pratama Harefa (245010101111044) dan Oktav Fazha Darmawansyah (235010100111059).
Perjalanan panjang dari Malang ke Jember selama 6 jam tidak menyurutkan semangat para delegasi. Bahkan, di tengah kesibukan mempersiapkan presentasi, semangat kekeluargaan dan tawa tetap mengalir. Dwi Fitri Rahmadani mengenang perjalanan ini sebagai pengalaman yang penuh warna.
“Lomba kali ini benar-benar banyak kenangan dan makna tersendiri! Mulai dari keberangkatan-kepulangan sangat asyik dan diiringi dengan canda tawa. Bahkan, ada kejadian lucu saat pulang ke Malang. Salah satu teman kami yang tertidur di bus dilempar tahu sama pedagang asongan. Sampai sekarang kalau diingat, rasanya pengen ketawa!” ujar Dwi sambil tertawa.
Dwi juga menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan atas pencapaian yang berhasil diraih timnya. “Pada saat awarding semua delegasi FH UB sangat bahagia, terharu, karena Alhamdulillah bisa menduduki posisi 3 besar dan Best Presentation sekaligus, mengalahkan fakultas hukum dari universitas terkenal lainnya,” tambahnya.
Kompetisi ini diawali dengan seleksi esai secara nasional. Lima esai terbaik dipilih sebagai finalis dan diundang untuk melakukan presentasi langsung di hadapan dewan juri pada 23 Mei 2025, dengan format 10 menit pemaparan dan 20 menit sesi ajudikasi.
Rizki Andi Santoso mengungkapkan bahwa lomba ini memberinya banyak pelajaran berharga, khususnya dalam memahami isu hukum pidana di era digital.
“Dari lomba ini saya belajar banyak hal baru, terkhusus penegakan hukum terhadap judi online. Besar harapan saya ke depan teman-teman FH dapat terus mengharumkan nama FH UB di kancah nasional bahkan internasional!” ungkap Rizki penuh semangat.
Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa FH UB tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga siap bersaing dan menginspirasi di kancah nasional. Dukungan dan doa dari civitas akademika FH UB menjadi fondasi kuat keberhasilan ini. (Rma/Humas FH)