Post Date:

Malang – Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) kembali mengadakan program “3 in 1” yang kali ini mengambil tema Hukum Perdata: Hukum Perjanjian dan Jaminan. Program ini berlangsung mulai tanggal 14 hingga 31 Oktober 2024 secara daring. Program yang diprakarsai oleh Kompartemen Hukum Perdata FH UB ini dihadiri oleh para akademisi dan praktisi hukum terkemuka, seperti Muchammad Alfarisi, SH, M.Hum., seorang advokat dan konsultan hukum dan Dr. Dina Afrianty, dosen di Thomas More Law School, Australian Catholic University.

Muchammad Alfarisi menyampaikan materi bertema Hukum Perjanjian dan Perkembangannya. Dalam kuliahnya, Alfarisi membahas perkembangan terkini dalam hukum perjanjian, termasuk beberapa permasalahan yang sering dihadapi dalam penerapannya di Indonesia.

“Hukum perjanjian merupakan salah satu elemen fundamental dalam sistem hukum kita, dan pemahaman terhadap perkembangan-perkembangannya sangat penting untuk para praktisi maupun akademisi,” ungkapnya.

Dr. Dina Afrianty, dosen Thomas More Law School, Australian Catholic University, saat memberikan kuliah 3in1

Berikutnya, Dr. Dina Afrianty dari Thomas More Law School, Australian Catholic University, memberikan kuliah mengenai Penghormatan Hak Penyandang Disabilitas dalam Perjanjian. Dr. Dina menekankan pentingnya perlindungan hukum bagi penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kontrak dan perjanjian.

“Kita harus terus mendorong kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas, terutama dalam hal perjanjian agar tidak ada diskriminasi dalam dunia hukum,” ujar Dr. Dina dalam sesinya.

Dalam keterangannya, panitia menyampaikan, Program ‘3 in 1’ tentang hukum perdata ini bertujuan untuk memperkaya wawasan mahasiswa dengan pandangan global, serta memperkuat pemahaman hukum perdata khususnya dalam aspek perjanjian dan jaminan.

Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi akademik antara Universitas Brawijaya dengan institusi-institusi hukum internasional, serta memberikan wawasan yang lebih luas bagi para peserta. (rma/Humas FH)