Post Date:
Malang, 30 Mei 2024 – Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) kembali mengadakan kuliah tamu lanjutan yang diselenggarakan di auditorium lantai 6 Gedung A FH UB. Kuliah tamu kali ini mengusung tema “Seminar on Democracy II” dengan fokus pada Hukum Tata Negara. Acara ini menghadirkan Prof. Adam Tyson dari Leeds University sebagai pembicara utama.
Dalam paparannya, Prof. Tyson menjelaskan bahwa demokrasi memiliki peran penting dalam melindungi kebebasan, memperbaiki kegagalan kebijakan dan pemerintahan melalui persuasi rasional dan perubahan damai, serta meningkatkan kualitas masyarakat.
Prof Adam menekankan pentingnya beberapa elemen kunci dalam demokrasi yang sehat, yaitu: Kompetisi yang bebas dan adil untuk meraih kekuasaan, Partisipasi yang inklusif, Aliran informasi yang terbuka, Pembatasan terhadap kekuasaan yang sewenang-wenang, dan supremasi hukum yang menjamin hak-hak setiap individu.
“Democracy should protect freedom, correct failures of policy and governance through rational suasion and peaceful change, and improve societies through free and fair competition for power, inclusive participation, open flows of information, and restraints on brute power. A rule of law that secures everyone’s rights,” ujar Prof. Adam.
Lebih lanjut, Prof. Tyson menjelaskan bahwa jika pemimpin atau rezim non-demokratis tidak mampu memberikan martabat pribadi dan kesempatan untuk sejahtera kepada rakyatnya, mereka cenderung memilih untuk memerintah dengan ketakutan.
Menurut Prof. Adam, dapat menyebabkan peningkatan represi domestik dan agresi internasional. “Fear of uncertainty, fear of dangerous minorities within (internal), fear of enemies without (external),” jelasnya.
Acara yang digagas oleh International Relations Office (IRO) FH UB ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan memperkaya pemahaman tentang pentingnya demokrasi dalam tatanan hukum dan pemerintahan. Kuliah tamu ini juga menjadi ajang diskusi yang produktif bagi semua peserta untuk mengeksplorasi lebih dalam mengenai tantangan dan peluang dalam menerapkan prinsip-prinsip demokrasi di berbagai konteks. (Rma/Humas FH UB)