Post Date:

Malang, FH UB – Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) mengadakan kegiatan sertifikasi kompetensi internasional bertema “Nature-based Solution for Disaster and Climate Resilience”. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 27 hingga 31 Mei 2024 di Laboratorium Komputer Fakultas Hukum UB, dan diikuti oleh 500-an (lima ratusan) lebih mahasiswa dari FH UB.

Kegiatan sertifikasi ini merupakan bagian dari upaya FH UB untuk mempersiapkan generasi intelektual yang tidak hanya memiliki kompetensi dasar di bidang hukum, tetapi juga kemampuan tambahan dalam menghadapi permasalahan kebencanaan dan perubahan iklim. Mengingat Indonesia yang rentan terhadap bencana alam dan dampak perubahan iklim, kompetensi ini menjadi sangat penting.

Dr. Muktiono, S.H., M.Phil., selaku Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa FH UB, menekankan pentingnya kegiatan ini. “Mahasiswa kita harus siap menghadapi tantangan global. Kompetensi dalam solusi berbasis alam untuk bencana dan ketahanan iklim bukan hanya nilai tambah, tetapi juga kebutuhan untuk menghadapi dunia kerja dan menjadi profesional yang tangguh,” ujarnya.

Pembimbingan ini dilaksanakan bekerja sama dengan beberapa mitra internasional dan organisasi mahasiswa, termasuk United Nations for Environmental Program (UNEP), SDG Academy, Uni Eropa, dan Partnership for Environment and Disaster Risk Reduction (PEDRR). Kegiatan ini juga melibatkan Laboratorium Fakultas Hukum UB, BEM RDM FHUB, ALSA, ILSA, dan DEHANS sebagai mitra lokal.

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah memfasilitasi mahasiswa dalam menambah kompetensi terkait solusi berbasis alam untuk bencana dan ketahanan iklim serta membantu mereka mendapatkan sertifikasi internasional. Sertifikasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing mahasiswa di dunia kerja dan sebagai profesional yang berkontribusi pada masyarakat.

Kegiatan sertifikasi kompetensi internasional bertema “Nature-based Solution for Disaster and Climate Resilience”.

Pelaksanaan kegiatan ini mencakup berbagai bentuk pendampingan, mulai dari penguatan penguasaan materi, tata kelola penjadwalan sertifikasi, bantuan sarana dan prasarana, serta asistensi lainnya yang diperlukan oleh mahasiswa.

“Dengan sertifikasi ini, kami berharap mahasiswa FH UB dapat menjadi pionir dalam mengintegrasikan solusi berbasis alam dalam upaya mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim di Indonesia,” tambah Dr. Muktiono.

Kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan dan sertifikasi kepada para mahasiswa, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya solusi berbasis alam dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks. Dengan demikian, mahasiswa FH UB dapat menjadi agen perubahan yang mampu berkontribusi secara signifikan dalam upaya pembangunan berkelanjutan. (Rma/Humas FH UB)